• Menejemen
pendidikan anak dalam keluarga
Setiap keluarga sangat
mendambakan kehidupan yang sakinah, mawaddah warrahmah.
Istri yang solehah lagi patuh dan
di karuniakan anak anak yang baik, patuh dan taqwa.
Namuan untuk menciptakan dan
mempertahankan keluarga sakinah,mawaddah warrahmah dalam sebuah keluarga,
bukanlah hal yang mudah.
Dibutuhkan kepandaian, kesungguhan
dan kesabaran dalam memenejnya.
Merujuk kepada kehidupan
Rosululloh SAW dalam menciptakan menejemen berkeluarga adalah jalan yang harus
kita pilih,
Sebab alloh telah menjadikan pada
diri Nabi Muhammad Saw, ahlak yang sangat mulia untuk menjadi teladan dalam
kehidupan kita sehari hari,dan dari segala aspek kehidupan.
"Sesungguhnya kami di utus
untuk menyempurnakan ahlak yang baik" (HR Bukhari)
Dan sabda Rosul SAW:
"Khoirukum Khorukum
liahlihi,wa ana khoirukum liahlii".
Sebaik baik kalian adalah yang
paling baik terhadap keluarganya,
dan aku adalah yang paling baik
terhadap keluargaku."
Untuk memperoleh kebahagiaan dan
kesuksesan seluruh anggota keluarga Menerapkan maneajemen islami adalah hal
yang sangat penting dan mendasar,
oleh karena itu pasangan suami
istri yang adalah kedua orang tua dalam sebuah keluarga,
haruslah memiliki kesatuan prinsip
dalam menciptakan menejemen di dalam rumah tangganya.
Menejemen dalam sebuah keluarga
adalah terkait dengan tata cara dan aturan - aturan yang di buat, menyangkut
tugas dan kewajiban, yang harus di patuhi oleh seluruh anggota keluarga. baik
secara lisan maupun tulisan.
Dan berjalannya menejemen tersebut
menjadi hal yang sangat berpengaruh terhadap pola asuh (pendidikan) anak dan
seluruh anggota keluarga yang sangat kita cintai yang ada di dalamnya.
Firman Alloh Swt. “Qu Anfusakum wa
ahlikum naaro” (QS. At-Tahrim : 6 ).
"jagalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka".
Hadis Rosululloh Saw:
"Kullukum roo'in waoiyyatkullukum mas'ulun 'an ro'iyyatihi"
"Setiap kamu adalah pemimpin,
dan setiap kamu (pemimpin) akan diminta pertanggung jawabannya atas apa yang di
pimpinnya.(H.R Bukhari muslim).
Demikianlah Setiap seorang Suami
akan di tanya bagaimana dia memimpin keluarganya,menafkahi istri dan anak
-anak yang di sayanginya baik lahir maupun bathin,
Demikianpun setiap orang tua
akan di tanya bagaimana dia mendidik anak-anaknya.
Sangatlah penting bagi orang tua
untuk terus memperbaiki diri dan terus belajar,
agar menjadi pribadi yang dapat
menjadi contoh yang baik dalam mendidik anak anaknya.
• Mengenal metode
pendidikan anak dalam Islam
Anak adalah belahan jiwa, menjadi
penyejuk mata, hati dan harapan tentang masa depan bagi kedua orang tua
Segala harapan akan terealisasi,
tatkala orang tua mampu memberikan pola asuh dan pendidikan yang baik kepada
anak,
Sehingga mereka menjadi anak yang
soleh, patuh dan bertaqwa kepada Alloh Swt.
Namun akan terjadi sebaliknya,
tatkala kita salah memberikan sentuhan nilai nilai kehidupan kepada anak.
Maka anak yang arogan,durhaka,dan
menentang agama Alloh,
itulah penomina yang harus kita
hadapi tatkala pola asuh yang kita lakukan jauh dari nilai-nilai islam.
Dalam hal ini menerangkan,
Firman Alloh Swt:
.“Sesungguhnya kamu tidak akan
dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi
petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui
orang-orang yang mau menerima petunjuk”(QS AL QOSHOS . 56
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.
: Nabi Muhammad Saw pernah bersabda, “setiap anak dilahirkan dalam keadaan
fitrah (tidak mempersekutukan Allah) tetapi orang tuanya lah yang menjadikan
dia seorang yahudi atau nasrani atau majusi. (Bukhari muslim).
Dari Ali kwj., Nabi Muhammad saww.
bersabda : "Addibuu aulaadakum 'alaa tsalaatsi khishoolin : hubbu
nabiyyikum, wa hubbu ahli baitihi, wa qiroo'atil-qur'aan.
Artinya : Didiklah anak-anakmu
atas tiga perkara : Kecintaan kepada Nabimu, Kecintaan kepada Ahlul Baitnya,
dan membaca Al-Qur'an.". (HR. Al-Dailami)
A. mendidik anak dengan mencintai
nabi Muhammad Saw.
Sebagaima kita ketahui Muhammad
Saw, adalah sosok sempurna,contoh hidup dalam segala aspek kehidupan. demikian
beliau bersabda:
"Sesungguhnya kami di utus
untuk menyempurnakan ahlak yang baik" (HR Bukhari)
Kewajiban kita adalah menerapkan
sunah rosul di seluruh aspek kehidupan dalam rumah tangga, menerapkan menejemen
sunah rosul dalam mendidik keluarga.
B. Mendidik anak dengan mengenal
Al qur'an.
Sebagaimana kita tahu ALQURAN
adalah ,patunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan.
Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya
Al qur'an ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus dan memberikan
kabar gembira kepada orang orang mukmin yang mengerjakan amal soleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar".
( QS AlIsra"17:9).
1. Mempelajari bahasa arab adalah
hal penting untuk kita mengenal alquran
(sebut saja di sini kitab
Iqra, untuk anak usia dini,).
2. mengikuti kajian ilmu dalam
majlis ilmu,
(dengan menempatkan pada
sekolah yang tepat bagi anak dalam belajar alquran, )
3. Al qur'an selain sebagai
petunjuk,
membacanya adalah obat bagi
jiwa dan keberkahan bagi kehidupan.
Membiasakan anak hidup dengan
dan bersama al qur'an jauh lebih dapat
mengasah intuisi, mencerdaskan
akal,pikiran dan menajamkan,
menenangkan dan melembutkan
hati mereka..
C. Mendidik anak dengan mencintai
Ahli bait rosululloh saw.
Mendidik anak dengan mengenalkan
dan mencintai ahli bait rosul kepada anak adalah hal yang sangat tepat.
Karena Keluarga nabi adalah sosok
terdekat ,yang memiliki tempat istimewa di hati rosul, sosok istimewa dalam
sikap dan keimanan. karakter ahli bait adalah karakter yang terbentuk secara
langsung oleh ahlak rosululloh, yang berinteraksi langsung dalam kehidupan
mereka ahli bait.
Kita sebutkan di sini bagaimana
indahnya ahlak -ahlak
• Sayyidina Ali
karomallohu wajhah,
• Sayyidatina Fatimah
azzahro,
• Syaidina Hasan
• dan Syaidina husain.
Nabi Muhammad Sallollahu alaihi
wasallam berkata:
احبوا الله لما
يغدوكم به من نعمه
واحبونى لحب الله
واحبوا "
"اهل
بيتى لحبى
Dari Ibnu Abbas ra. Nabi Muhammad
saww. bersabda :
Artinya : Cintailah Allah kerena
nikmat-nikmat yang di anugerahkan-Nya, cintailah aku karena kecintaan kepada
Allah dan cintailah Ahlul-baitku (keluargaku) karena kecintaamu
kepadaku.". (HR. At-Tirmidzi, At-Tabarani, Al-Hakim).
Semoga bermanfaat.