Realita hidup sejalan dengan taqdir Tuhan |
Tak ada hal menarik dalam keseharianku untuk diceritakan. Aku hanya sebagian kecil dari mahluk yang Alloh ciptakan diantara keagungan dan kebesaran penciptaanNya.
Seperti kehidupan
yang lain, aku tumbuh dari kecil lalu dewasa hingga kini mulai menua.
Mengaji, sekolah, merantau lalu menikah, punya anak, lalu bermasyarakat
adalah pase kehidupan yang harus aku syukuri.
Telah separuh lebih usia hidup yang kujalani. Orang tua, Keluaga, kerabat, sanak saudara adalah bagian dari nikmat yang Alloh karuniakan, yang telah banyak menyumbang makna dalam kehidupanku. Andai lautan ku jadikan tinta dan seluruh ranting kau jadikan pena niscaya takkan pernah cukup untuk menulis semua nikmat yang telah Alloh berikan kepadaku
Segudang rasa yang pernah ku rasa, bahagia, tawa canda, duka derita . adalah fase kehidupan yang harus kulalui. semua menrupakan cara Alloh menuntun kita untuk kembali kepadanya. Tempat segala sesuatu bermula dan tempat segala hal kembali kepadaNya.
semua tak pernah lepas dari qodo dan qodarNya.
Seperti apa yang sedang melanda kita sekarang.dalam kecemasan, ketakutan, segala rasa yang tercipta menghadapi virus corona, mahluk Alloh yang nyaris tak terlihat, tak lain adalah sebagai tanda cinta dari Alloh agar kita segera mendekat kepadanya.
Takkan ada satupun terjadi di dunia ini, kecuali sudah di tetapkan kadarnya. Alloh takkan memberi beban melampaui batas kemampuan manusia. Karena Alloh yang maha Adil dan bijaksabana.
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”. (QS At Taubah 51)
Jika ada awal dari kehidupan ini pasti ada akhir. Tak ada seorang pun tau batas akhir kehidupannya. Kematian memang sangat dekat dan pasti kedatangannya. Bagaimana keadaan kita saat menjemputnya adalah cara kita memilihnya. Namun perjuangan dikehidupan ini tak berujung akhir. Kesabaran pun tidak memberi batasan. Karena dunia bukanlah tujuan, akhiratlah tujuan akhir dari segala cita-cita dan perjuangan, Selama hayat masih di kadung badan berjuanglah menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran hingga kematian, dan saat itu datang baru kita mengeti bahwa kerinduan ini bertepi pada perjumpaan di pintu kematian. Dalam perjuangan kita akan semakin banyak belajar tentang arti cinta sesungguhnya kepada Allah dan Rasul-Nya.
#Komunitasaktipmenulis
#Menulisuntukperadaban
Day-05
Telah separuh lebih usia hidup yang kujalani. Orang tua, Keluaga, kerabat, sanak saudara adalah bagian dari nikmat yang Alloh karuniakan, yang telah banyak menyumbang makna dalam kehidupanku. Andai lautan ku jadikan tinta dan seluruh ranting kau jadikan pena niscaya takkan pernah cukup untuk menulis semua nikmat yang telah Alloh berikan kepadaku
Segudang rasa yang pernah ku rasa, bahagia, tawa canda, duka derita . adalah fase kehidupan yang harus kulalui. semua menrupakan cara Alloh menuntun kita untuk kembali kepadanya. Tempat segala sesuatu bermula dan tempat segala hal kembali kepadaNya.
semua tak pernah lepas dari qodo dan qodarNya.
Seperti apa yang sedang melanda kita sekarang.dalam kecemasan, ketakutan, segala rasa yang tercipta menghadapi virus corona, mahluk Alloh yang nyaris tak terlihat, tak lain adalah sebagai tanda cinta dari Alloh agar kita segera mendekat kepadanya.
Takkan ada satupun terjadi di dunia ini, kecuali sudah di tetapkan kadarnya. Alloh takkan memberi beban melampaui batas kemampuan manusia. Karena Alloh yang maha Adil dan bijaksabana.
Katakanlah: “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal”. (QS At Taubah 51)
Jika ada awal dari kehidupan ini pasti ada akhir. Tak ada seorang pun tau batas akhir kehidupannya. Kematian memang sangat dekat dan pasti kedatangannya. Bagaimana keadaan kita saat menjemputnya adalah cara kita memilihnya. Namun perjuangan dikehidupan ini tak berujung akhir. Kesabaran pun tidak memberi batasan. Karena dunia bukanlah tujuan, akhiratlah tujuan akhir dari segala cita-cita dan perjuangan, Selama hayat masih di kadung badan berjuanglah menyebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran hingga kematian, dan saat itu datang baru kita mengeti bahwa kerinduan ini bertepi pada perjumpaan di pintu kematian. Dalam perjuangan kita akan semakin banyak belajar tentang arti cinta sesungguhnya kepada Allah dan Rasul-Nya.
#Komunitasaktipmenulis
#Menulisuntukperadaban
Day-05
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk comenrnya dan jangan lupa untuk singgah kembali diblog saya, love you : )