Mengedukasi Anak Terkait Virus Corona Selama Lockdown Dan Belajar Dirumah.

Empat belas hari lock down, tentu mengundang banyak cerita dan keluhan seputar masalah  pengasuhan anak, dirumah masing –masing.

Bagi sebagian orang tua, mungkin kejadian ini menjadi momen bahagia untuk memperoleh waktu lebih banyak menerima dan memberi perhatian serta kasih sayang pada anak. Tapi tidak menutup kemungkinan, menimbulkan banyak masalah kecil yang membuat kepala orang tua serasa mau pecah.

Bukan hal  mudah bagi orang tua menjadi pengganti guru, membimbing anak belajar dirumah. Pasilitas yang memadai dapat mendukung kegiatan belajar dirumah, namun belum tentu dapat menjamin anak mau belajar, hal utama yang harus disiapkan orang tua adalah, tekad kuat dan niat ikhlas untuk membuat suasana hati anak merasa nyaman, sebab rumah yang damai adalah factor utama yang dapat membuat anak mau belajar, selain wawasan materi yang juga harus dimiliki, tentunya. 

KETIKA CINTA ALLOH TAK SANGGUP KITA PAHAMI

Ketika cinta alloh tak sanggup kita pahami...

 "...Bisa jadi kamu membenci sesuatu.padahal itu baik untukmu, 

            dan bisa jadi kamu menyukai sesuatu,padahal itu buruk buatmu,

                 dan Alloh maha mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui,"

                    (Al baqoroh:216).

Terkadang kita selalu mengeluh atas harapan yang tidak terpenuhu,

kita mengeluh atas doa doa yang tak terkabulkan. 

padahal di balik semua itu ada rahasia

KEAGUNGAN AHLAK ROSULULLOH ADALAH CONTOH KONGKRIT SEBUAH PENDIDIKAN BERKARAKTER

Pendidikan adalah pondasi yang menjadikan kokohnya bangunan sebuah pribadi,keluarga dan masyarakat, sehingga mampu menjadi benteng pertahanan kokoh bagi sebuah bangsa.Menjadi tiang- tiang Kuat dan pilar- pilar yang tegar yang dapat mengusung kemajuan sebuah bangsa.Demikianpun halnya dengan bangsa kita Indonesia.

Dan  rancangan “Pendidikan Berkarakter 2013” yang saat ini sedang diterapkan diharapan mampu merubah simtem pendidikan dan merubah perilaku anak bangsa agar menjadi lebih baik.

Di dalam Islam Bahkan pendidikan berkarakter (pembentukan ahlak dan prilaku)  merupakan methode yang telah sejak awal

Renungan

 Jika pasanganmu bukanlah yang ideal

Jika pasanganmu bukanlah yang ideal. 
tanyakanlah pada hatimu
sampai kapan kamu mampu membacakan semua kekurangannya.
meski habis waktu seumur hidupmu pun, keluhanmu takkan mampu membuatnya sempurna
karena pasanganmu adalah manusia biasa,
Bukan kekurangannya yang membuatmu tak kunjung berbahagia.


tapi ,,,,,,,,,,
ketidak jujuran untuk melihat apa yang masih membuatmu bertahan bersamanya,
itulah suatu hal yang menghalangi mu dari memiliki keluarga bahagia.
Sadarilah kini,,,,,
Bahwa manusia diciptakan berpasangan karena ketidak sempurnaan.
Manusia di ciptakan kekurangan untuk saling membutuhkan.
Mungkin karena pasanganmulah,
Alloh senantiasa merahmatimu dengan kesabaran,
Dan mungkin karena itulah
Alloh masih merahmatimu dengan cintaNya.
Maka bersyukurlah dengan karunia hidup yang Alloh berikan.

Luasnya pengampunan Alloh

ا لسلام عليكم و رحمت الله وبركاته

  بسم الله الرحمن الرحيم
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، يَقُولُ :
قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ ادَمَ ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتََنِي وَرَجَوْتَنِي ، غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبالِي . يا ابْنَ ادَمَ :لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنانَ السَّماءِ ثُم َّ اسْتَغْفَرْتَني ، غَفَرْتُ لَكَ . يَا ابْنَ ادَمَ : إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايا ثُمَّ لَقِيتَني لَا تُشْرِكُ بِي شَيْأً ، لَأَتيْتُكَ بِقُرَابِها مَغْفِرَةً 
رواهُ الترمذي (وكذلك أحمد) وسنده حسن
Dari Anas (ra), yang mengatakan:
Aku mendengar Rasulullah saw mengatakan:
Allah SWT berkata:
Wahai anak Adam,
selama kamu berdo'a dan berharap kepadaku,,
Aku akan

Hubungan antara sesama manusia (حبل من الناس )

Arba'in nawawi hadist ke 35.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم " لَا تَحَاسَدُوا، وَلَا تَنَاجَشُوا، وَلَا تَبَاغَضُوا، وَلَا تَدَابَرُوا، وَلَا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إخْوَانًا، الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ، وَلَا يَخْذُلُهُ، وَلَا يَكْذِبُهُ، وَلَا يَحْقِرُهُ، التَّقْوَى هَاهُنَا، وَيُشِيرُ إلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ، كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ: دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ" .
[رَوَاهُ مُسْلِمٌ].

Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah saw. bersabda:

Mengintip gaya belajar anak

• Banyak sekali manfaat dari mengenali gaya belajar anak.(LEARNING STYLES)

Banyak masalah yang di hadapi orang  tua, mengenai kesulitan anak dalam belajar,

Para gurupun banyak mendapat keluhan dari orang tua murid, seputar masalah sulitnya  mengatasi cara belajar anak di rumah.

Meskipun  segala pasilitas yang  mendukung sudah di siapkan,

namun orang tua tetap kecewa karena mereka tidak menyadari

apa yang sebenarnya menjadi  minat dan bakat dari anak yang di sayanginya,

Contoh saja disini:

1. Seorang ibu mengadu,

          Ibu :"Bu,kenapa anak saya pada saat di ajak bicara, tidak mau menatap ke arah  wajah saya,

          dia selalu memalingkan wajah dan perhatiannyannya ke arah lain, saya jadi hawatir

          Guru: "Apakah anak ibu mendengar dan mengerti apa yang ibu bicarakan.

          Ibu: "Mengerti sih ,tap saya tidak mau anak saya seperti kelihatan cuek dan

          tak mau dengar,dengan sikapnya yang seperti itu,........ia jadi tampak tidak sopan.

Menejemen pendidikan anak dalam keluarga

•             Menejemen pendidikan anak dalam keluarga

          Setiap keluarga sangat mendambakan kehidupan yang sakinah, mawaddah warrahmah.

Istri yang solehah lagi patuh dan di karuniakan anak anak yang baik, patuh  dan taqwa.

Namuan untuk menciptakan dan mempertahankan keluarga sakinah,mawaddah warrahmah dalam sebuah keluarga, bukanlah hal yang mudah.

Dibutuhkan kepandaian, kesungguhan dan kesabaran dalam memenejnya.

Merujuk kepada kehidupan Rosululloh SAW dalam  menciptakan menejemen berkeluarga adalah jalan yang harus kita pilih,

Sebab alloh telah menjadikan pada diri Nabi Muhammad  Saw, ahlak yang sangat mulia untuk menjadi teladan dalam kehidupan kita sehari hari,dan dari segala aspek kehidupan.

Sebagaimana Nabi bersabda:

Tempat berlibur yang tepat

           Kemana akan kita bawa anak berlibur ?


           Rutinitas yang biasa kita lakukan dalam waktu yang cukup lama, berminggu-minggu,
berbulan -bulan, bahkan bertahun-tahun,tak jarang dari kita karna pekerjaan,merasakan sedikit kesempatan untuk menjalin kebersamaan dengan keluarga,saudara dan teman,hingga memicu pada timbulnya ketegangan emosi dan kesenjangan bahkan banyak yang terjebak pada kondisi pisik dan pikiran yang tenggelam dalam kepenatan dan rasa bosan yang luar biasa.

           Biasanya  bila keadaan telah sedemikian rupa, maka sering dari kita menjadikan liburan dan rekreasi sebagai pilihan untuk

Tarbiyah ruhiyah

TARBIYAH RUHIYAH

Generasi Tabi,in adalah generasi yang mendapat legitimasi dari Rosululloh SAW. Sebagai benerasi terbaik sepanjang masa setelah generasi sahabat. Rosululloh pernah menyatakan dalam sabdanya:

خير القرون  قرني , ثم الذين  يتلونهم , ثم الذين يتلونهم.

“Sebaik baik generasi adalah generasku,kemudian generasi setelahnya,kemudian generasi setelahnya”.

( H.R. Bukhori Muslim).

Generasi tabiin adalah generasi yang berjupa dengan sahabat nabi, mereka beriman kepada nabi meskipun tidak berjumpa dengan beliau dan mereka mati dalam keadaan islam.

Kemudian apa gerangan yang menjadikan mereka sebagai generasi terbaik,yang kebaikannya telah di jamin oleh Rosululloh, padahal Al’qur’qn dan hadis yang mereka baca sama dengan kita? 

Mungkin kisah berikut ini dapat membantu member jawaban dari pertanyaan di atas dan

PARADIGMA TERHADAP POLA ASUH ANAK

Banyak hal mempengaruhi pola pikir orang tua dalam mengasuh dan mendidik anak.namun banyak hal pula yang tidak kita sadari,yang merupakan poin penting dalam menciptakan pola asuh anak terlupakan begitu saja.

          A.  Kekeliruan sudah di mulai sejak awal menentukan pilihan jodoh.

Mendapatkan jodoh yang shalih, maka kita harus menjadi orang yang shalih terlebih dahulu, sebagaimana maksud dalam firman Alloh (QS. An-Nur: 26) sebagai berikut: