MEDIA IBU DAN ANAK TK. Daarussakinah |
Sejak malam hingga fajar menjelang, air hujan masih saja turun, sesekali suara guntur ikut memacu derasnya. Ada mahluk kecil yang bahagia saat itu, bunyi air diselokan depan rumah seperti bunyi kendang baginya. Sepertinya dia ingin melompat, tapi suara azan menghentikan niatnya.
Seperti hari kemarin, dia akan rela meskipun menunggu lama. Semua teman-temannya sudah keluar untuk berjamaah, nyanyian dan pujian suara mereka merdu bersahutan . Krook reyook, krook reyoook. bersyukur atas nikmat hujan yang Alloh turunkan.
Dia masih disana, masih setia menunggu. Suara bacaan Alquran dari balik kamar itu baginya lebih indah dari suara air yang gemericik. Setiap pagi selalu dia simak dengan khusu, meskipun sang pemilik suara tak pernah tau.
Pagi ini tak seperti biasanya, suara bacaan Al Qur'an itu diiringi dengan isak tangis. Meskipun tersendat, bacaannya masih terdengar fasih dan tartil. Tak terasa air matanya ikut berlinang.
Dari balik tembok, dalam paralon bekas, dia terus menikmati suara sahdu yang keluar dari mulut seorang hamba Alloh yang khusu. Tak ingin tertinggal satu katapun, mahluk kecil itu turut mengaminkan doa-doanya yang lirih terdengar.
"Ya alloh ya tuhanku ampunilah dosaku, dosa kedua orang tuaku, dosa pasangan hidupku, dosa anak keturunan ku, dosa saudara-saudara ku dipenjuru negri ini, dan dosa kaum muslimin dan muslimat seluruhnya."
"Ya Alloh Engkaulah pemilik kedamaian dan keselamatan, dari Engkaulah segala hal bermula, maka hidupkanlah kami ya Alloh dalam keadaan damai, selamatkanlah kami dan masukkanlah kami kedalam surgaMu sebagai tempat yang penuh kedamaian dan keselamatan."
"Wahai Alloh yang memiliki keagungan dan kemulyaan berikanlah kami hidayah untuk selalu patuh dan mendengar akan perintahMu, karena hanya kepada Engkaulah kelak kami akan kembali."
"Ya alloh bersama hujan yang turun dengan derasnya, hamba yang zolim dan penuh dosa ini memohon kepadamu, Yaa Alloh bersihkanlah dosa-dosaku bersama hanyutnya air hujan. Hilangkanlah duka negri kami, lenyapkanlah virus corona yang menyakitkan itu bersama rembasnya air kedasar bumi."
"Ya Alloh dengarkanlah doa- doa kami sebagaimana engkau mendengar doa-doa orang yg soleh diantara kami.
Ya Alloh jangan siksa kami karena kealfaan dan kesalahan ketika kami lupa, jagan bebankan kapada kami beban yang tak sanggup kami pikul."
"Ya Alloh maafkanlah kami, kasihani dan sayangilah kami,
Engkaulah penghulu kami tolonglah kami dari ancaman orang-orang kafir, dengan kasihMu ya Alloh karuniakanlah kepada kami pasangan hidup dan keturunan yag menyejukkan hati kami. Jadikanlah sebagai pemimpin kami adalah orang-orang yang bertaqwa."
"Ya Alloh bukakan jalan kami, permudahlah perjuangan kami, sadarkanlah para pemimpin negri kami, agar tercapai cita-cita kami menegakkan Khilafah di negri tercinta ini."
"Ya alloh berikan kami kehidupan yang baik di dunia dan kehidupan yang baik di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka. Wahai Allah dengan segala sifatmu yang maha agung, dan salam cinta kami kepada para rosul-Mu kabulkanlah doa-doa kami.
Hujan mulai reda. Isak tangis itu pun mulai sepi. Mahluk kecil itu turut menyeka air matanya, suara hatinya berkata, Ya Alloh aku mencintai hambaMu yang soleh itu, hilangkanlah kesedihan dan kesusahannya, ampunilah dosanya dan kabulkanlah doa-doanya.
Matahari pun mulai menampakkan wajah cerianya.
Di balik dinding kamar rumah yang penuh berkah itu, dia nikmati hangatnya mentari pagi, suara khasnya mulai terdengar, diapun melompat keluar, matanya masih sembab, kepada air selokan yang masih mengalir deras, seakan dia berkata, "bawalah duka sahabatku dan duka negri ini." Amiiin.
#Komunitasaktipmenulis
#Menulisuntukperadaban
#Challenge sevenday loxkdown
#Day -03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih untuk comenrnya dan jangan lupa untuk singgah kembali diblog saya, love you : )