Rabu, April 01, 2020

Rindu Menyusuri Jalan Perjumpaan


Ingin ku tulis puisi untukMu
Hapuskan duka lara merindu
Tiada kata indah tuk dimengerti
Kaupun tau getar lirih suara hati




Yang menari diatas keangkuhan
Sirna bagai buih di lautan.
Tapaki jalan penuh barah bebatuan
Luka pedih ini terbalut dengan iman

Satu persatu jiwa jatuh di selokan
bau busuk menutup wajah kepalsuan
Secangkir air jernih penawar kesedihan
langka bahkan nyaris tersingkirkan

Aroma bunga mantra ditaburkan
Memikat jiwa menyelimuti awan
Cambuk alam tak membuatnya tersadarkan
Wanginya telah merasuk pada jantung kehidupan

Masih adakah iman disudut hati
Saat kau nyaman menatap kezoliman
Ataukah dia telah pergi
Meninggalkanmu bersama anjing peliharaan

lalu lalang nyanyian kebencian
Menantang gejolak berburu kemungkaran
Terseret tercabik diperasingan
Tiada kematian bagi jiwa keabadian

Penhuni langit duduk dikedamaian
Dengan siapa kelak kau ingin bersandingan
Harta dan kenikmatan membuatmu tidur panjang
Bukankah surga dikelilingi dengan banyak penderitaan

Enyahlah harta dan tahta
Lepaslah pakaian indah kehinaan
Telanjang aku menanti janji kepastian
Sudikah Engkau berikan aku pengampunan

Goresan luka disekujur tubuh
Tak menghapus noda hitam kealfaan
Jika jiwa ini bisa ku tukar dengan pengabdian
Sudikah Kau menatapku disaat perjumpaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk comenrnya dan jangan lupa untuk singgah kembali diblog saya, love you : )